GOES TO JAK BREW CHAMP


Jakarta Manual Brewing atau event menyeduh kopi dengan menggunakan alat manual (tanpa listrik dan tanpa ampas kopi) untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh cikopi dan Triple Nine event orgaizer. Perlombaan ini peserta diperbolehkan menggunakan 3 alat manual brewing : aeropress, french press, dan pour over dengan juri – juri yang sudah berpengalaman dalam mencicipi kopi (cupping). 

Mendengar kabar yang diumumkan oleh Tony Wahid melalui blognya, kami sangat antusias untuk turut berpartisipasi dalan event ini, namun di markas kami dari 3 alat yang dilombakan hanya tersedia French Press sedangkan keinginan kawan – kawan KOPI KOE ada yang tertarik dengan Pour Over dan juga Aeropress.

Waktu yang tersisa hanya tinggal satu minggu menjelang lomba manual brewing ini, aditya baru memulai latihannya di Kopi Dimana? Yang terbuka lebar kepada kami untuk belajar. Sedangkan Awan Koespriadi juga yang baru saja turun gunung kembali memulai latihannya di Cangkir Coffee ditempat dia bekerja sekarang. Dan Tre bersama Andika baru beberapa kali mencari takaran dan grounding size yang pas di Kompi (Markas Besar KOPI KOE).

Dan tibalaaahh.. pada harinya, Jakarta Brew Champ 2012. Dari markas besar KOPI KOE, kami berempat, adit,andika, awan dan Tre. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk pertandingan seperti gelas, saucer, thermometer, gelas takar, sendok kopi, teko angsa, dan lain – lainnya.

EX Plaza, sesampainya disana suasana masih tampak santai, penyelenggara masih menunggu registrasi ulang. Dan benar dugaan, nama kita berempat tidak terdaftar di penyeleggara event dengan alasan “seharusnya setelah registrasi lewat email kita harus telepon panitia JCB”. Ohh itu memang tidak kami telpon setelah registrasi lewat email. Karena kami yang terlanjur niat untuk acara ini sesekali kami mendatangi  penyelenggara event dan akhirnya kami pun dijadikan peserta cadangan, jika ada peserta yang telah registrasi namun tidak berkenan hadir pada saat acara. Selanjutnya waktu terus mengalir dan 30 menit sebelum pertandingan para peserta diberikan kesempatan untuk latihan mencoba alat – alat yang akan dipakai yang telah disediakan oleh EO. Sedangkan kami masih galau karena panitia penyelenggara masih menunggu peserta yang akan datang. Beberapa menit sebelum pertandingan dimulai barulah kami dipanggil oleh panitia untuk menggantikan peserta yang berhalangan hadir. Dengan nomor urut yang terpisah – pisah karena menggantikan nomor registrasi peserta yang tidak hadir, sebenarnya ini menjadi keuntungan bagi kami karena keterbatasan alat yang kita miliki dan disini kita bisa saling bergantian alat yang kami bawa. Hehe..

Satu demi satu diantara kami berempat mulai bertanding, suasana pun semakin gemetar ketika para juri mulai mencicipi kopi yang kami buat. Disini tidak hanya urusan pembuatan kopi tapi mental pun diuji, betapa tidak, peserta pertandingan selain kami adalah barista – barista dari kedai kopi ternama, bahkan ada juara 2 asia barista pula. Hingga babak penyisihan selesai dan panitia lomba pun mengumumkan 6 besar peserta yang akan lolos seleksi ke final. Andika adalah salah satu dari kami yang akan bertanding di final. Kemudian dari 6 besar tersebut peserta bertanding kembali dan semua peserta diwajibkan menggunakan French Press dan kopi yang dipakai Toraja Sapan, kopi yang menang lelang Kopi 2012 di Bali. Kami hanya memberikan semangat dan motivasi kepada kawan kami yang lolos satu – satunya ini.



Dan dengan ketenangan dan teknik membuat kopi yang konsisten dari babak penyisihan, Andika mulai membuat kopi dengan French Press secara perlahan dengan waktu yang disediakan 15 menit. Hingga 6 besar peserta selesai semua kami mulai dag dig dug menunggu Juri menyebutkan nama Juara 1 sampai 3. Juri mulai menyebut juara 2 ada Ajeng dari Starbuck, lalu kami semakin gemetar menyisakan 2 pesrta yakni Andika disebelah kiri juri dan B. Pras disebelah kanan juri. Dan akhirnya juri mengangkat tangan sebelah kirinya. Yakkk.. Andika dari KOPI KOE pemenangnya.




Dan hal yang tak disangka lagi disitu hadir pemenang Ultimate Barista Challlange (UBC) dengan kategori Manual Brewing. Panitia menginginkan lombanya menggunakan tangan satu, jadi peserta boleh memilih lengan kanan atau kiri yang akan dipakai. Sekali lagi dengan konsistensitas dan mental sama – sama juara, French Press Bodum berhasil dibawa pulang oleh kami dengan Andika yang berhasil menang kembali.

Berikut adalah takaran dan cara penyeduhan yang Andika pakai :

Alat Brewing  : Frenchpress
Takaran         : 15gr : 200ml
Suhu air         :  90 derajat
Ground size   :  Medium

Cara brewing :
1. Basahi dinding frenchpress
dan gelas untuk kopi.
2. Masukan bubuk kopi
15gr atau sesuai selera takaran yang diinginkan.
3.
Basahi bubuk kopi dan diamkan 15-20 detik.
4.
Tuangkan air dengan mengelilingi bagian kopi sampai rasio air yg diinginkan terpenuhi.
5. Tunggu sampai 3 menit agar proses pemasakan/seduhan bubuk kopi lebih merata dan sempurna.
5. Setelah
Lalu aduk sebelum di tekan untuk hasil lebih maksimal atau bisa langsung ditekan.


Dari kami, terimakasih untuk semua kawan – kawan KOPI KOE, pihak penyelenggara, dan orang – orang yang membantu dalam persiapan acara JBC.